05 Maret 2009

Granat Nyaris Hancurkan Kantor PA

* Bom Rakitan Tersimpan di Semak-semak

LHOKSEUMAWE- Sebuah granat jenis nenas urung meledak di kantor Ranting Partai Aceh, Gampong Keude Aceh, Kecamatan Banda Sakti, Lhokseumawe. Bahan peledak tersebut dilempar oleh orang tak dikenal saat listrik mati, Selasa (3/2) malam.



Menurut Ketua Ranting PA Keude Aceh Tgk.Darmawan, kepada koran ini menceritakan kronologisnya. Pada saat itu, seperti biasanya beberapa warga dan pengurus partai sedang ngobrol-ngobrol diteras depan kantor partai, sekitar lima orang.

Sekitar pukul 11.30 Wib, tiba-tiba PLN memadamkan listrik. Namun saat itulah ada seperti benda yang dilempar orang, mengenai kaki salah seorang dari mereka.

Merasa terkejut, saksi lalu mengambil hp dan menyinarkan cahaya ponsel itu ke arah bawah. Ternyata sebuah granat jenis nenas sudah ada di kaki mereka. Anehnya, lampu pun kembali hidup seperti semula dan kejadian ini selanjutnya dilaporkan ke Polsek Banda Sakti.

Tak lama kemudian, aparat bersama penjinak bom dari Kompi 4 Brimob Jeulikat. Granat yang urung meledak itupun dibawa ke markas Brimob Jeulikat untuk diamankan.

Menurut Tgk.Darmawan lagi, pada saat pelemparan granat itu, suasana agak sunyi. Serta tidak dilewati kendaraan. Diperkirakan oleh dirinya, granat itu dilempar bukan dengan mengendarai kendaraan, namun orang yang berjalan.

“Karena pada saat benda itu jatuh, ada seseorang orang yang lewat di jalan dengan berjalan kaki dari arah utara ke arah barat jalan. Karena sedang mati lampu, tidak begitu jelas bagaimana ciri-ciri orangnya,” terang Tgk.Darmawan lagi.

Kapolres Lhokseumawe AKBP Zulkifli melalui Kapolsek Banda Sakti Iptu Adi Sofyan membenarkan pihaknya sudah turun ke lapangan dan telah diamankan granat itu oleh tim Jibom Brimob Kompi 4 Jeulikat. Serta pada Rabu pagi, granat itu telah di disposal (musnahkan) pada kawasan kompi 4.

Bom Rakitan
Warga Gampong Kuala Simpang Ulim, Kecamatan Sumpang Ulim, Aceh Timur kembali dihebohkan dengan penemuan 2 unit bom rakitan sisa konflik. Benda ini dijumpai oleh warga sedang mencari kayu bakar ke semak-semak.
Kapolres Aceh Timur, AKBP. Drs. Ridwan Usman kepada Metro Aceh di ruang kerjanya mengatakan, dua unit bom rakitan yang memiliki berat 2 Kg itu ditemukan pada Selasa (3/3) sekira pukul 10.00 Wib oleh warga
setempat.

Selanjutnya keberadaan bom yang masih aktif dan berdaya ledak tinggi itu langsung dilaporkan ke Pol Airut Simpang Ulim oleh warga.

“Selanjutnya, bom rakitan itu diserahkan ke Mapolres Aceh Timur ini untuk diamankan,” sebut Ridwan.

Menurut Ridwan, bom rakitan tersebut adalah sisa peninggalan masa konflik yang tidak diketahui lagi keberadaannya oleh pihak bersangkutan. “Bom ini ditemukan oleh warga di semak-semak dekat gampong Kuala Simpang Ulim,” sebut Ridwan lagi.

Dia menjelaskan, kronologis penemuan bom rakitan itu berawal dari informasi masyarakat. Saat itu masyarakat Kuala Simpang Ulim melihat adanya dua bom yang terletak dipinggiran jalan desa dan dikelilingi
semak-semak.

Melihat hal itu warga menjadi curiga, karena bentuknya yang aneh serta menyerupai bom. Dan selain itu pada ujung bom itu juga terdapat wayer, langsung melaporkan temuan itu kepada aparat keamanan setempat.

Kapolres menyebutkan, adanya laporan masyarakat terhadap penemuan sejumlah benda yang mencurigakan, serta dianggap membahayakan masyarakat, membuktikan sudah terjalinnya komunikasi yang baik antara polisi dan masyarakat. Pun demikian pihaknya juga mengharapkan adanya laporan-laporan lain terhadap berbagai pelaku tindak kriminal maupun kejahatan lainnya, sehingga kehidupan masyarakat dapat berjalan dengan baik, lancar, aman dan sejahtera.

“Kita sangat berterima kasih kepada masyarakat yang telah mau melaporkan dan memberitahukan polisi jika melihat, menemukan atau mengetahui benda-benda seperti bom yang dapat membahayakan warga, selain itu kita juga mengimbau agar warga juga dapat terus
memberikan informasi terhadap berbagai pelaku kejahatan maupun criminal di Aceh Timur,” demikian Ridwan Usman.


Jalan Kebun Dipasang Bom
Warga asal Gampong Beuringen, Kecamatan Meurah Mulia, Aceh Utara, menemukan bom rakitan peninggalan masa konflik di sekitar jalan kebun masyarakat, Selasa (3/3) sekira pukul 18.00 WIB.

Danki Brimob Kompi-4 NAD, AKP Ian Riskian, melalui Wadanki Ipda Usman,SE, kepada wartawan koran ini, Rabu (4/3), mengatakan, bom rakitan peninggalan masa konflik Aceh ini ditemukan oleh salah seorang warga yang hendak ke kebun. Kemudian, melihat benda aneh dan dicurigai sebagai bahan peledak atau bom rakitan, sehingga warga itu melaporkan ke Mapolsek Meurah Mulia untuk ditindak lanjuti.

Selanjutnya, Kapolsek setempat langsung melakukan croscek ke lapangan untuk memastikan laporan masyarakat tersebut. Ternyata benar bom rakitan yang terbuat dari pipa besi sudah disemen tergeletak di semak-semak sekitar jalan menuju kebun warga.

“Sekitar 30 menit setelah penemuan bom rakitan dengan daya ledak radius 100 meter tersebut, Kapolsek baru menginformasikan kepada kami untuk melakukan penjinakan bom. Akan tetapi karena sudah menjelang malam hari, tidak memungkinan turun ke lokasi kejadian perkara (TKP),”ucap Ipda Usman.

Namun, pagi kemarin pukul 07.00 WIB bom rakitan tersebut sudah dijinakan oleh tim Jibom dari Brimob Kompi-4 NAD yang turun ke lapangan. Bahkan, bom aktif itu dengan beratnya 30 kilogram, panjang 50 cm dan 15 diameter juga sudah diledakan atau disposal di kawasan

Kompi setempat
Lanjut dia, temuan bom ini rakitan masih aktif itu di Kecamatan Meurah Mulia, Aceh Utara merupakan yang ketiga kali setelah sebelumnya juga ditemukan bom di Kecamatan Tanah Jamboe Aye dan Kecamatan Lhoksukon.
Untuk itu Ipda Usman meminta kepada seluruh masyarakat di Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe, agar dapat segera melaporkan kepada pihaknya jika menemukan bom rakitan di tempat tinggal masing-masing. (arm/dai/lis)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar