01 Maret 2009

Peureulak Mencekam Lagi

* Komplotan Bersenjata Incar Pengusaha
Serambi Indonesia

PEUREULAK - Komplotan kriminal bersenjata api kembali ’bermain‘ di Aceh Timur, khususnya di kawasan Peureulak yang selama ini diibaratkan sebagai “Texas”-nya Aceh. Para bandit tersebut biasanya beristirahat selama dua-tiga hari kemudian beroperasi lagi. Sasaran mereka adalah kalangan pengusaha.


Menurut catatan Serambi, aksi kriminal tersebut terus terjadi dan setiap saat mengancam warga, terutama kalangan yang berduit. Kasus terbaru terjadi Jumat (28/2) sekira pukul 22.00 WIB. Komplotan perampok yang diperkirakan berjumlah empat orang berhasil menguras duit sebanyak Rp 33 juta dari seorang tauke sawit bernama Boy Alfandi (23), warga Alue Udep, Kecamatan Ranto Peureulak, Aceh Tmur.

Menurut informasi yang diterima Serambi, aksi perampokan yang menimpa Boy Alfandi berawal ketika korban dalam perjalanan pulang dari kawasan Alu Nireh yang disebut-sebut mengambil uang hasil penjualan sawit. Korban mengendarai sepeda motor RX King.

Setelah menempuh perjalanan beberapa kilometer dari Alue Nireh menuju Ranto Peureulak, Kecamatan Peureulak Timur, kasus itu pun terjadi.

Ketika Boy melintasi ruas jalan yang sepi dan perkebunan kelapa sawit di kawasan Seumali, korban dicegat oleh empat orang laki-

laki. Namun, sampai saat ini belum bisa dipastikan apakah pelaku memakai senjata api atau tidak. sedangkan korban, hingga kemarin belum bisa berbicara dan masih dirawat di salah satu rumah sakit di Langsa.

Sakit yang diderita korban dipastikan akibat terkena pukulan kayu dan batu oleh pelaku. Bahkan sekujur tubuh korban terlihat memar. Korban dilaporkan kritis dan sesak napas berat.

Dalam kejadian itu, pelaku menguras uang korban Rp 33 juta sedangkan sepeda motor korban masih berada di lokasi.

Korban pertama sekali ditemukan oleh seorang warga bernama Adnan dalam kondisi tertatih-tatih di lokasi kejadian. Korban dibawa ke salah satu rumah warga untuk selanjutnya dievakuasi ke puskesmas setempat. Guna mendapatkan perawatan intensif, korban dirujuk ke salah satu rumah sakit di Langsa.

Kasus perampokan dan penculikan yang semakin parah itu telah memperburuk citra Aceh Timur. Bahkan, para pelaku terkesan seperti menantang polisi.

Kapolres Aceh Timur, AKBP Drs Ridwan Usman melalui Kapolsk Ranto Peureulak, Iptu A Yani yang ditanyai Serambi melalui telepon, Sabtu (28/2) sore membenarkan kejadin pencurian dengan kekerasan yang menimpa Boy Alfandi. “Kita sedang melakukan penyelidikan dan pengejaran. Namun, kita tidak tahu apakah pelaku memakai senjataapi atau tidak. Korban belum bisa kita mintai keterangan,” demikian Yani.(is)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar